Jurus Wardah Rebut Kuasai dan Dominasi Pasar Kosmetik Indonesia
Tidak bisa dipungkiri, Wardah menjadi salah satu merek kosmetik yang sedang berkembang belakangan. Meskipun pasar kosmetik tidak sebesar pasar makanan atau pun produk lainnya, Wardah masih optimis menggarap pasarnya. Segala upaya dilakukan. Alhasil, konsumennya semakin banyak, pertumbuhan bisnisnya semakin meningkat.
Perkembangan fashion muslim sedikit banyak membawa keuntungan tersendiri bagi Wardah sebagai produk kosmetik yang dideklarasikan sebagai produk kosmetik halal. Hal ini diakui Nurhayati, Direktur PT Paragon Technology & Innovation, perusahaan yang menaungi merek kosmetik Wardah. Bagi wanita berhijab, Wardah dinilai sebagai produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam sebuah kesempatan, Nurhayati memaparkan, pihaknya terus memperbaiki 4P, product, place, price and promotion. “Kami perbaiki terus produk kami, dari segi kualitas, desain, bahkan logo juga kami sesuaikan.” terang Nurhayati. Di samping memperbaiki produk, Wardah pun melebarkan pasarnya dengan memperbanyak titik-titik penjualan. Kini, jumlahnya mencapai sepuluh ribu tempat. Adapaun titik penjualan dengan outlet jumlahnya sekitar tiga ribuan.
Mengenai harga, ia mengatakan bahwa pihaknya ingin menghadirkan produk berkualitas baik dengan harga bersaing. Dalam melakukan promosi, Wardah tidak tanggung-tanggung dengan menunjuk lima brand ambassador, diantaranya Inneke Koesherawaty, Dewi Sandra, Dian Pelangi dan lainnya. Bahkan, pembuatan iklan pun tidak tanggung-tanggung dengan mengambil lokasi di Eropa. “Biayanya hampir sama,” ungkap Nurhayati. Iklan menjadi salah satu upaya yang dirasa penting bagi Wardah, disamping pelayanan kepada para konsumennya.
Segala upaya yang dilakukan Wardah nampaknya cukup berhasil. Konsumennya puas. Terbukti, Wardah menjadi salah satu dari sekian banyak yang memperoleh penghargaan dalam ajang ICSA 2013 yang digelar Rabu (20/11) malam lalu. Tidak hanya itu saja, dari segi penjualan, Wardah terus mengalami pertumbuhan. Klaim Nurhayati, penjualan produknya mampu melampaui produk Martina Berto. “Pertumbuhan bisnis kami mencapai 50%, ditargetkan tahun depan bisa tumbuh lagi minimal 50% dari tahun ini,” ujarnya mantap.
Untuk menggenjot pemasaran, Wardah kian gencar memberikan pesan, bahwa kosmetik halal tidak khusus untuk konsumen muslim atau yang berjilbab saja. Mereka yang tidak berjilbab dan nonmuslim pun mesti peduli dengan produk kosmetik halal karena pasti aman. Bagaimana Wardah memperluas pasar kosmetiknya? Salman Subakat, Direktur Pemasaran Wardah, memaparkannya kepada Arie Liliyah dari SWA Online berikut ini:
Salman Subakat, Direktur Marketing Wardah Cosmetics
Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk?
Dua-tiga tahun terakhir kami membuat pesan baru untuk pasar kami, bahwa untuk peduli dengan kosmetik halal itu tidak harus berjilbab, tidak harus orang muslim saja, tetapi semua orang sudah semestinya peduli karena yang halal sudah pasti aman. Selain itu, memang belakangan, sudah sejak lima tahun lalu kami mulai lebih fokus mengembangkan functional value dari produk ini, karena menurut kami untuk spiritual value, Wardah sudah berhasil membangun itu sejak awal dilahirkan. Jadi, sekarang kami bangun teknologi buat improve kualitas produk dan meningkatkan pelayanan.
Apa saja terobosannya di bidang produk dan pemasaran?
Untuk produk awalnya kan kami hanya mengeluarkan basic series, acne series dan decorative. Kemudian sekitar lima taun lalu kami keluarkan lightening series, exclusive series dan Hajj & Umrah series ini adalah paket produk perawatan kulit untuk mereka yang bereda di Tanah Suci. Lalu sekitar 3-4 tahun belakangan ini untuk decorative kami kembangkan terus varian warnanya. Dan baru-baru ini kami keluarkan seri body care, diantaranya Spa series, Sun care, Scentsation-body, Scentsation-EDT danwhite secret.
Kalau strategi pemasaran kami masih terus maksimalkan semua chanel, baik iklan di media siar, cetak, maupun peningkatan pelayanan di counter seperti konsultasi make up. Kami juga masuk ke event-event fashion show, dan make up sponsor untuk film. Yang paling bekesan adalah waktu kami masuk di film Habibie-Ainun kemarin, menurut saya itu salah satu kerjasama yang berkesan.
Kemudian kami juga memperhatikan dalam hal memilih brand ambassador, kriterianya ya bagaimana mereka bisa menginspirasi orang di sekitarnya. Ya, balik lagi Wardah itu kan kosmetik dengan karakter yang sangat khas, jadi memilih brand ambassador-nya juga harus pelan-pelan samapai ketemu yang pas. Ya, ada sisi intuisinya juga, jadi kami sudah kenal dengan beberapa brand ambassador tepat sebelum mereka booming. Jadi, kami lebih melihat ke kisah inspirasi mereka dan keinginan mereka untuk menginspirasi. Nah, keinginan mereka itu yang “mahal” menurut kami sehingga kami merasa pas menggandeng mereka sebagai brand ambassador.
Selain itu, membangun relasi yang baik dengan semua orang, jadi intinya setiap orang yang berjualan Wardah dan paham Wardah, kami akan support semaksimal mungkin, pada dasarnya kan toko-toko, distributor itu kan butuh support dari principalkan. Lalu juga jalin komunikasi yang baik dengan para retailer, pasar yang kelihatan lebih agresif kan mereka. Itu ke seluruh Indonesia.
Berarti khusus untuk inovasi produk apakah Wardah memiliki tim R&D sendiri?
Ya, kami punya tim sendiri, tetapi soal ilmunya kami tetap open minded belajar dari Industri-industri lainnya. Industri apapun selalu berubah proposisinya, misalnya handphone yang tadinya lebih ke fitur-fitur sekarang lebih ke lifestyle. Jadi, sekarang kami pun mulai berubah propisisinya. Jadi kalau boleh saya katakan, semua orang itu harus confidence dan fokus sama brand-nya. Kalau Wardah ini kan marketing-nya kami harus kreatif di tengah suatu pakem-pakem tertentu gitu kan? Jadi, kuncinya adalah mencintai apa yang kita kerjakan jangan selalu merasa penuh keterbatasan, karena ternyata bisa dan membanggakan hasilnya.
Berapa market share-nya dan pertumbuhan omset per tahun?
Omset terus naik melebihi target, sudah dua dijit tetapi saya tidak bisa share itu. Market share sudah sekitar 30%, kalau dilihat belum sangat besar, tapi untuk sebuah perusahaan yang baru ya ini sduah sangat bagus pencapainnya. Bisa dibilang Wardah sudah mendapat market share yang besar, wardah juga memimpin di pasar dekoratif. Itu yang paling dikenal di masyarakat.
Apa target dan rencana ke depan?
Sekarang semakin banyak yang masuk ke pasar kosmetik halal, tetapi kami masih bisa bertahan di posisi kami, mungkin karena faktor pioner juga. Karena memang ada banyak pemain kosmetik lainnya yang juga masuk ke pasar muslim tetapi seiring waktu yang bertahan sedikit. Maka sekarang dan ke depan pasar yang kami sasar itu tidak hanya yang berhijab, jadi message kami adalah untuk peduli dengan kosmetik halal itu tidak harus berhijab, mereka tidak berhijab pun semestinya peduli dengan kosmetik yang halal dan aman. Selain itu, juga inovasi produk, kami berusaha mengadopsi teknologi-teknologi terbaru tetapi yang tetap bisa mendukung prinsip halal. Intinya, tetap open minded dengan perubahan.
Perkembangan fashion muslim sedikit banyak membawa keuntungan tersendiri bagi Wardah sebagai produk kosmetik yang dideklarasikan sebagai produk kosmetik halal. Hal ini diakui Nurhayati, Direktur PT Paragon Technology & Innovation, perusahaan yang menaungi merek kosmetik Wardah. Bagi wanita berhijab, Wardah dinilai sebagai produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam sebuah kesempatan, Nurhayati memaparkan, pihaknya terus memperbaiki 4P, product, place, price and promotion. “Kami perbaiki terus produk kami, dari segi kualitas, desain, bahkan logo juga kami sesuaikan.” terang Nurhayati. Di samping memperbaiki produk, Wardah pun melebarkan pasarnya dengan memperbanyak titik-titik penjualan. Kini, jumlahnya mencapai sepuluh ribu tempat. Adapaun titik penjualan dengan outlet jumlahnya sekitar tiga ribuan.
Mengenai harga, ia mengatakan bahwa pihaknya ingin menghadirkan produk berkualitas baik dengan harga bersaing. Dalam melakukan promosi, Wardah tidak tanggung-tanggung dengan menunjuk lima brand ambassador, diantaranya Inneke Koesherawaty, Dewi Sandra, Dian Pelangi dan lainnya. Bahkan, pembuatan iklan pun tidak tanggung-tanggung dengan mengambil lokasi di Eropa. “Biayanya hampir sama,” ungkap Nurhayati. Iklan menjadi salah satu upaya yang dirasa penting bagi Wardah, disamping pelayanan kepada para konsumennya.
Segala upaya yang dilakukan Wardah nampaknya cukup berhasil. Konsumennya puas. Terbukti, Wardah menjadi salah satu dari sekian banyak yang memperoleh penghargaan dalam ajang ICSA 2013 yang digelar Rabu (20/11) malam lalu. Tidak hanya itu saja, dari segi penjualan, Wardah terus mengalami pertumbuhan. Klaim Nurhayati, penjualan produknya mampu melampaui produk Martina Berto. “Pertumbuhan bisnis kami mencapai 50%, ditargetkan tahun depan bisa tumbuh lagi minimal 50% dari tahun ini,” ujarnya mantap.
Untuk menggenjot pemasaran, Wardah kian gencar memberikan pesan, bahwa kosmetik halal tidak khusus untuk konsumen muslim atau yang berjilbab saja. Mereka yang tidak berjilbab dan nonmuslim pun mesti peduli dengan produk kosmetik halal karena pasti aman. Bagaimana Wardah memperluas pasar kosmetiknya? Salman Subakat, Direktur Pemasaran Wardah, memaparkannya kepada Arie Liliyah dari SWA Online berikut ini:
Salman Subakat, Direktur Marketing Wardah Cosmetics
Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk?
Dua-tiga tahun terakhir kami membuat pesan baru untuk pasar kami, bahwa untuk peduli dengan kosmetik halal itu tidak harus berjilbab, tidak harus orang muslim saja, tetapi semua orang sudah semestinya peduli karena yang halal sudah pasti aman. Selain itu, memang belakangan, sudah sejak lima tahun lalu kami mulai lebih fokus mengembangkan functional value dari produk ini, karena menurut kami untuk spiritual value, Wardah sudah berhasil membangun itu sejak awal dilahirkan. Jadi, sekarang kami bangun teknologi buat improve kualitas produk dan meningkatkan pelayanan.
Apa saja terobosannya di bidang produk dan pemasaran?
Untuk produk awalnya kan kami hanya mengeluarkan basic series, acne series dan decorative. Kemudian sekitar lima taun lalu kami keluarkan lightening series, exclusive series dan Hajj & Umrah series ini adalah paket produk perawatan kulit untuk mereka yang bereda di Tanah Suci. Lalu sekitar 3-4 tahun belakangan ini untuk decorative kami kembangkan terus varian warnanya. Dan baru-baru ini kami keluarkan seri body care, diantaranya Spa series, Sun care, Scentsation-body, Scentsation-EDT danwhite secret.
Kalau strategi pemasaran kami masih terus maksimalkan semua chanel, baik iklan di media siar, cetak, maupun peningkatan pelayanan di counter seperti konsultasi make up. Kami juga masuk ke event-event fashion show, dan make up sponsor untuk film. Yang paling bekesan adalah waktu kami masuk di film Habibie-Ainun kemarin, menurut saya itu salah satu kerjasama yang berkesan.
Kemudian kami juga memperhatikan dalam hal memilih brand ambassador, kriterianya ya bagaimana mereka bisa menginspirasi orang di sekitarnya. Ya, balik lagi Wardah itu kan kosmetik dengan karakter yang sangat khas, jadi memilih brand ambassador-nya juga harus pelan-pelan samapai ketemu yang pas. Ya, ada sisi intuisinya juga, jadi kami sudah kenal dengan beberapa brand ambassador tepat sebelum mereka booming. Jadi, kami lebih melihat ke kisah inspirasi mereka dan keinginan mereka untuk menginspirasi. Nah, keinginan mereka itu yang “mahal” menurut kami sehingga kami merasa pas menggandeng mereka sebagai brand ambassador.
Selain itu, membangun relasi yang baik dengan semua orang, jadi intinya setiap orang yang berjualan Wardah dan paham Wardah, kami akan support semaksimal mungkin, pada dasarnya kan toko-toko, distributor itu kan butuh support dari principalkan. Lalu juga jalin komunikasi yang baik dengan para retailer, pasar yang kelihatan lebih agresif kan mereka. Itu ke seluruh Indonesia.
Berarti khusus untuk inovasi produk apakah Wardah memiliki tim R&D sendiri?
Ya, kami punya tim sendiri, tetapi soal ilmunya kami tetap open minded belajar dari Industri-industri lainnya. Industri apapun selalu berubah proposisinya, misalnya handphone yang tadinya lebih ke fitur-fitur sekarang lebih ke lifestyle. Jadi, sekarang kami pun mulai berubah propisisinya. Jadi kalau boleh saya katakan, semua orang itu harus confidence dan fokus sama brand-nya. Kalau Wardah ini kan marketing-nya kami harus kreatif di tengah suatu pakem-pakem tertentu gitu kan? Jadi, kuncinya adalah mencintai apa yang kita kerjakan jangan selalu merasa penuh keterbatasan, karena ternyata bisa dan membanggakan hasilnya.
Berapa market share-nya dan pertumbuhan omset per tahun?
Omset terus naik melebihi target, sudah dua dijit tetapi saya tidak bisa share itu. Market share sudah sekitar 30%, kalau dilihat belum sangat besar, tapi untuk sebuah perusahaan yang baru ya ini sduah sangat bagus pencapainnya. Bisa dibilang Wardah sudah mendapat market share yang besar, wardah juga memimpin di pasar dekoratif. Itu yang paling dikenal di masyarakat.
Apa target dan rencana ke depan?
Sekarang semakin banyak yang masuk ke pasar kosmetik halal, tetapi kami masih bisa bertahan di posisi kami, mungkin karena faktor pioner juga. Karena memang ada banyak pemain kosmetik lainnya yang juga masuk ke pasar muslim tetapi seiring waktu yang bertahan sedikit. Maka sekarang dan ke depan pasar yang kami sasar itu tidak hanya yang berhijab, jadi message kami adalah untuk peduli dengan kosmetik halal itu tidak harus berhijab, mereka tidak berhijab pun semestinya peduli dengan kosmetik yang halal dan aman. Selain itu, juga inovasi produk, kami berusaha mengadopsi teknologi-teknologi terbaru tetapi yang tetap bisa mendukung prinsip halal. Intinya, tetap open minded dengan perubahan.
Comments
Post a Comment