Cosmobeauté Hadir Kembali Di Indonesia Tahun 2015
Populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 245 juta merupakan pasar potensial bagi produk-produk kecantikan. Cosmobeauté Indonesia 2015 kembali akan melakukan ajang pameran produk kecantikan internasional. Ajang mengikutsertakan pelaku industri dan importir, distributor, agen, dan professional di industri kecantikan dan spa, serta membuka peluang eksplorasi yang besar dalam bisnis kecantikan di Indonesia.
Sinergi antara ECMI ITE Asia Sdn Bhd dan PT Prakarsa Sinergi Utama memprakarsai pelaksanaan Cosmobeauté Indonesia, yakni Pameran Industri Kecantikan Terbesar di Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center.
Ajang Cosmobeauté Indonesia 2015 ini mendapatkan dukungan penuh dari asosiasi nasional dan internasional serta pemerintahan. Dalam pameran ini akan menampilkan produk tren terkini di dunia kecantikan, mulai dari kebutuhan untuk perawatan tubuh, wajah, kuku serta rambut.
“Cosmobeauté Indonesia 2015 menjadi tolak ukur bagi para praktisi kecantikan di Indonesia. Kepercayaan juga terlihat dengan adanya dukungan dari Kementerian Pariwisata, dan beberapa asosiasi kecantikan yang sangat berharga bagi kami,"tutur Juanita Soerakoesoemah, Managing Director, PT Prakarsa Sinergi Utama, dalam pesan tertulis, Ahad (1/2).
Dalam pameran ini akan menghadirkan 300 perusahaan, dari 13 negara yang berbeda di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Cina, Hong Kong, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Spanyol, Taiwan, dan Thailand. Artinya lebih dari 700 merek, produk, jasa dan teknologi akan mengikuti pameran.
Selain itu penyelenggaraan pameran Cosmobeauté Indonesia bertujuan untuk memfasilitasi perusahaan internasional yang ingin mengembangkan usaha mereka di Indonesia dengan mencari mitra bisnis, distributor dan agen dari seluruh wilayah Indonesia.
Sebaliknya, peserta lokal pun hadir dengan maksud untuk bertemu dengan para pemilik salon kecantikan dan spa, salon kuku dan salon rambut yang diharapkan akan menjadi bagian dari 15.000 pengunjung profesional di Cosmobeauté Indonesia 2015.
Berdasarkan Euromonitor International, industri kosmetik Indonesia telah mencapai lebih dari US$ 5 milyar dengan pertumbuhan rata-rata 12%. Industri kecantikan di Indonesia tidak terpengaruh oleh krisis moneter yang terjadi pada 2009, dan diperkirakan menjadi negara dengan potensi pertumbuhan yang tinggi di industri kecantikan serta di harapkan akan mencapai angka 20% pada tahun 2015 ini.
Cosmobeauté Indonesia 2015 akan melaksanakan serangkaian tur seminar dan pameran di 16 kota besar di antaranya: Kendari, Semarang, Purwokerto, Jambi, Jember, Palembang, Jakarta, Kediri, Denpasar, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, Yogya, Malang, Padang dan terakhir di Kota Solo. Selain pameran juga diisi dengan seminar dengan tema “Triple Player Combination Filler, Thread Lift and Botulax”.
Pasar industri kosmetika Indonesia terus berkembang. Kecantikan kini tidak lagi dianggap sesuatu hal yang mewah, namun telah menjadi kebutuhan. "Dari sisi masyarakat Indonesia, dulu kecantikan adalah luxury, sekarang kebutuhan. Brand-brand luar juga melihat Indonesia merupakan pasar besar dengan populasi yang besar," ujar Managing Director CosmoBeaute Indonesia Juanita Soerakoesoemah, saat ditemui di JCC Senayan Jakarta.
Senada dengan Junita, Masako Suzuki, pimpinan perusahaan produk kecantikan dari Jepang Valentine Co. Ltd mengatakan, bahwa saat ini pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia baru awal dan akan bertumbuh. "Industri kecantikan Indonesia sangat tumbuh, ini baru permulaan. Saya baru ke Indonesia lagi tahun lalu setelah 15 tahun tidak ke sini, sangat berbeda," ujar Suzuki.
Melihat pesatnya pertumbuhan industri kosmetika di Indonesia, Suzuki kemudian memutuskan bahwa perusahaannya harus mengikuti CosmoBeaute. "Saya memutuskan akan melakukan sesuatu di Indonesia dan saya senang dapat kesempatan bergabung di CosmoBeaute," tambah Suzuki. CosmoBeaute Indonesia 2013 diikuti 220 perusahaan dan lebih dari 660 brand (merek) dengan perbandingan brand luar negeri dan Indonesia sekitar 70 banding 30 persen.
Jumlah peserta ini meningkat dari CosmoBeaute Indonesia tahun lalu sebanyak 157 exhibitor dari 25 negara yang memamerkan 260 brand, produk, dan teknologi. Menurut lembaga riset pemasaran EuroMonitor International, nilai industri kosmetik Indonesia mencapai lebih dari US$ 5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 12 persen per tahun. Pada 2014 diprediksi pertumbuhan industri kecantikan Indonesia mencapai 20 persen.
Sementara itu, menurut rilis dari CosmoBeaute Indonesia, Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian mengatakan omzet industri kosmetik diprediksi naik mencapai Rp 11,2 triliun, tumbuh 15 persen dari tahun lalu sebesar Rp 9,7 triliun.
Sinergi antara ECMI ITE Asia Sdn Bhd dan PT Prakarsa Sinergi Utama memprakarsai pelaksanaan Cosmobeauté Indonesia, yakni Pameran Industri Kecantikan Terbesar di Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center.
Ajang Cosmobeauté Indonesia 2015 ini mendapatkan dukungan penuh dari asosiasi nasional dan internasional serta pemerintahan. Dalam pameran ini akan menampilkan produk tren terkini di dunia kecantikan, mulai dari kebutuhan untuk perawatan tubuh, wajah, kuku serta rambut.
“Cosmobeauté Indonesia 2015 menjadi tolak ukur bagi para praktisi kecantikan di Indonesia. Kepercayaan juga terlihat dengan adanya dukungan dari Kementerian Pariwisata, dan beberapa asosiasi kecantikan yang sangat berharga bagi kami,"tutur Juanita Soerakoesoemah, Managing Director, PT Prakarsa Sinergi Utama, dalam pesan tertulis, Ahad (1/2).
Dalam pameran ini akan menghadirkan 300 perusahaan, dari 13 negara yang berbeda di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Cina, Hong Kong, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Spanyol, Taiwan, dan Thailand. Artinya lebih dari 700 merek, produk, jasa dan teknologi akan mengikuti pameran.
Selain itu penyelenggaraan pameran Cosmobeauté Indonesia bertujuan untuk memfasilitasi perusahaan internasional yang ingin mengembangkan usaha mereka di Indonesia dengan mencari mitra bisnis, distributor dan agen dari seluruh wilayah Indonesia.
Sebaliknya, peserta lokal pun hadir dengan maksud untuk bertemu dengan para pemilik salon kecantikan dan spa, salon kuku dan salon rambut yang diharapkan akan menjadi bagian dari 15.000 pengunjung profesional di Cosmobeauté Indonesia 2015.
Berdasarkan Euromonitor International, industri kosmetik Indonesia telah mencapai lebih dari US$ 5 milyar dengan pertumbuhan rata-rata 12%. Industri kecantikan di Indonesia tidak terpengaruh oleh krisis moneter yang terjadi pada 2009, dan diperkirakan menjadi negara dengan potensi pertumbuhan yang tinggi di industri kecantikan serta di harapkan akan mencapai angka 20% pada tahun 2015 ini.
Cosmobeauté Indonesia 2015 akan melaksanakan serangkaian tur seminar dan pameran di 16 kota besar di antaranya: Kendari, Semarang, Purwokerto, Jambi, Jember, Palembang, Jakarta, Kediri, Denpasar, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, Yogya, Malang, Padang dan terakhir di Kota Solo. Selain pameran juga diisi dengan seminar dengan tema “Triple Player Combination Filler, Thread Lift and Botulax”.
Pasar industri kosmetika Indonesia terus berkembang. Kecantikan kini tidak lagi dianggap sesuatu hal yang mewah, namun telah menjadi kebutuhan. "Dari sisi masyarakat Indonesia, dulu kecantikan adalah luxury, sekarang kebutuhan. Brand-brand luar juga melihat Indonesia merupakan pasar besar dengan populasi yang besar," ujar Managing Director CosmoBeaute Indonesia Juanita Soerakoesoemah, saat ditemui di JCC Senayan Jakarta.
Senada dengan Junita, Masako Suzuki, pimpinan perusahaan produk kecantikan dari Jepang Valentine Co. Ltd mengatakan, bahwa saat ini pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia baru awal dan akan bertumbuh. "Industri kecantikan Indonesia sangat tumbuh, ini baru permulaan. Saya baru ke Indonesia lagi tahun lalu setelah 15 tahun tidak ke sini, sangat berbeda," ujar Suzuki.
Melihat pesatnya pertumbuhan industri kosmetika di Indonesia, Suzuki kemudian memutuskan bahwa perusahaannya harus mengikuti CosmoBeaute. "Saya memutuskan akan melakukan sesuatu di Indonesia dan saya senang dapat kesempatan bergabung di CosmoBeaute," tambah Suzuki. CosmoBeaute Indonesia 2013 diikuti 220 perusahaan dan lebih dari 660 brand (merek) dengan perbandingan brand luar negeri dan Indonesia sekitar 70 banding 30 persen.
Jumlah peserta ini meningkat dari CosmoBeaute Indonesia tahun lalu sebanyak 157 exhibitor dari 25 negara yang memamerkan 260 brand, produk, dan teknologi. Menurut lembaga riset pemasaran EuroMonitor International, nilai industri kosmetik Indonesia mencapai lebih dari US$ 5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 12 persen per tahun. Pada 2014 diprediksi pertumbuhan industri kecantikan Indonesia mencapai 20 persen.
Sementara itu, menurut rilis dari CosmoBeaute Indonesia, Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian mengatakan omzet industri kosmetik diprediksi naik mencapai Rp 11,2 triliun, tumbuh 15 persen dari tahun lalu sebesar Rp 9,7 triliun.
Comments
Post a Comment